Kamis, 25 September 2014
Ungkap Rasa
entah apa yang aku rasakan
tak terasa mataku mulai menganak sungai
desakan nafas sesakan dada
tiada kawan tiada lawan
hanya secarik kertas inilah yang menemani kesendirianku malam ini
bintang yang bertaburan
kini satu persatu pergi entah kemana
senyum rembulan pun kini mulai redup
kerinduanku terhadap seseorang yang menjadi belenggu masa laluku kini semakin bergejolak
aku menatap keatas awan
entah kenapa...
tergambar semua wajah, tingkah konyol dan senyum mu yang bisa bikin aku tenang
namun semua itu telah berlalu dan hanyalah sebuah keangan belaka
kenangan yang akan selaluku kenang
kenangan yang akan selalu menjadi penyemangatku
kenangan yang akan selalu terjaga di dalam hatiku
dan kenangan yang mengingatkanku padamu
kasih
pergilah dengan tersenyum
pergilah dengan membawa kenangan indah kita
percayalah Allah akan menjagamu
meski ku tak lagi disampingmu
kasih
namamu akan selalu terukir di dalam kalbu
meski tak ku pungkiri akan ada pengganti dirimu
hanya terimakasih dan seuntai doa yang bisa aku ucapakan
ini bukanlah puisi namun ungkapan kerinduanku terhadap seseorang.
Senin, 22 September 2014
Terimkasih Ya Allah :)
wahai engkau pria pujaan hati
aku pun terus memandangmu
hati pun merdebar tak menentu
namun..........
semakin lama ku memandangmu
pemandangan lain pun muncul
gadis berkacamata menghampirimu
entah siapa itu? namun cukup membuat hatiku terpuruk
aku berusaha berfikir positif dan mencoba mentegarkan hatiku
aku memutuskan untuk terus memandangmu
kulihat engaku mulai melangkahkan kaki dengan gadis berkacamata itu
entah kemana? namun aku terus mengikutimu dari kejauhan
hatiku tertegun ketika melihatmu memeluk dan mencumbu mesra gadis berkacamata itu
Astaghfirullohal'adzim
ya Allah terimakasih engkau masih menyayangiku
memberiku petunjuk untuk melangkah ke jalan yang benar
mungkin kalo tidak ada kejadian ini, aku sudah terperosok ke jalan yang salah bersamanya
ya Allah berikanlah hidayah untuknya
jangan biarkan dia semakin terperosok ke jalan yang salah
luruskanlah jalanyaa dan ampunilah dosanya. amin :)
goresan tinta : DwiYul :-D
Minggu, 21 September 2014
hanya sebuah goresan tinta
hari demi hari kulalui
tak kusangka kini ku sudah beranjak remaja
warna warni hidup yang baru pun kini ku temui
getaran di dalam kalbu kini mulai tumbuh
namun.. ketakutan pun datang di dalam kalbu..
apakah dengan sepercik api cinta yang masih membara ini akan membuat imanku semakin kokoh ataukah akan goyah?
Ya Allah kuatkanlah iman ku, jangan sampai imanku menjadi goyah karenanya
Ya Allah kuatkanlah imanya jangan sampai imanya semakin goyah karenaku
tak kusangka kini ku sudah beranjak remaja
warna warni hidup yang baru pun kini ku temui
getaran di dalam kalbu kini mulai tumbuh
entah apa yang aku rasakan saat ini
aku tak tau....
namun seiring berjalanya waktu
aku pun menyadari ternyata semua itu adalah CINTA
cinta memanglah anugrah terindah yang Allah berikan kepada kita
dengan cinta kita dapat merasakan hati kita yang berbunga bunga
pahitnya hari pun berubah menjadi manis
dan perihnya hati pun bisa terobati
namun.. ketakutan pun datang di dalam kalbu..
apakah dengan sepercik api cinta yang masih membara ini akan membuat imanku semakin kokoh ataukah akan goyah?
Ya Allah kuatkanlah iman ku, jangan sampai imanku menjadi goyah karenanya
Ya Allah kuatkanlah imanya jangan sampai imanya semakin goyah karenaku
aku mencintaimu karena Allah
karna aku tau Allah lah sang pencipta hati
hatimu dan hatiku hanyalah milik Allah
semua itu hanyalah sebuah titipan yang harus kita jaga dengan baik
Ya Allah izinkanlah aku mencintainya
Ridhoilah perasaanku ini untuknya
Jangan biarkan perasaan ini dapat menyakiti orang lain
dan Janganlah engaku biarkan perasaan ini menimbulkan sebuah kebencian di hatinya
amin amin ya robal alamin
Sabtu, 20 September 2014
Goresan hitam jalanan
Pijakkan kaki melangkah jauh
Menapaki jalan kehidupan
Meniti asa, meminta...
Bahkan mengais rizki
Demi nyawa dalam raga...
Hidup yang tak berdaya
Penuh kegelapan, nestapa
Bak kuman kotor bagi mereka
Para koruptor ...
Dialah pengemis jalanan
Yang tergores luka, derita hitam jalanan
Tak ada jendela dunia dalam kamus hidupnya
Tak ada senyum bahagia dalam setiap detik
nafasnya
Hanyalah ada tuaian caci, maki, hina
Mereka dapatkan dari setiap langkahnya
Kelam ... Kelam ... Oh Kelam ...
Hidupnya kelam bagai gerhana
Hidupnya senyap, gelap
Dan hanya berteman bintang
Kala malam hadir dalam nestapa
Meski mentari tak lagi tersenyum
Meski dewi malam tak lagi bersinar
Asanya terus berkobar
Meniti hidup dengan langkah yang tak pasti
Oh Tuhan
....
Inikah bukti kekejaman dunia ?
Mereka tak kenal malam ataupun pagi,
Tak kenal hidup ataupun mati,
Mereka hanyalah berteman bahaya,
Berteman caci maki,
Bahkan bersahabat dengan luka, penuh derita
...
Oh Tuhan ...
Kini, hanyalah dekapan hangat tangan-Mu
Yang mereka nantikan ...
Hanyalah dekapan kasih sayang-Mu
Yang mereka harapkan ...
Hingga nanti, nyawa tlah terlepas dari raga
...
Langganan:
Postingan (Atom)